Bahasa Latin (
/ˈlætɪn/; bahasa
Latin:
lingua latīna,
IPA: [ˈlɪŋɡʷa
laˈtiːna]) adalah salah satu dari bahasa-bahasa kuno Semenanjung
Italia
[3],
mula-mula dipertuturkan oleh
Bangsa Latin
Italia di wilayah
Latium
pada zaman
Romawi Kuno. Seperti sebagian
besar bahasa-bahasa Eropa, bahasa Latin juga merupakan turunan dari
bahasa
Proto-Indo-Eropa purba. Dipengaruhi
bahasa Etruska
dan menggunakan
abjad Yunani sebagai dasarnya,
bahasa bangsa Latin ini pun menjelma menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai
bahasa Latin di
Semenanjung Italia.
Bahasa-bahasa Roman moderen
adalah kelanjutan dari logat-logat bahasa Latin kasar atau (
bahasa Latin sehari-hari)
setempat. Banyak pelajar, ilmuwan, dan
rohaniwan
Kristen lancar berbahasa Latin. Bahasa ini juga diajarkan di
lembaga-lembaga pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di berbagai belahan
dunia.
[4][5]
Bahasa Latin masih dijadikan sumber dalam
pembentukan
kosa kata baru dalam bahasa-bahasa moderen dari berbagai rumpun
bahasa, termasuk
bahasa Indonesia, dan terutama
dalam
taksonomi.
Bahasa Latin berikut bahasa-bahasa Roman turunannya merupakan bahasa-bahasa
yang tersisa dari
rumpun bahasa Semenanjung Italia.
Bahasa-bahasa lain dalam rumpun ini meninggalkan jejaknya pada
prasasti-prasasti Italia awal, namun akhirnya melebur ke dalam bahasa Latin
pada era
Republik Romawi.
Adanya unsur-unsur ucapan khas setempat dalam karya-karya para pujangga
terdahulu di Republik Romawi dengan jelas memperlihatkan bahwa bahasa yang
digunakan dalam
percakapan sehari-hari,
leluhur dari
bahasa Latin kasar, hadir
terpisah dan berdampingan dengan bahasa sastra sepanjang zaman klasik Republik
Romawi. Pada zaman akhir Republik Romawi, muncul bentuk baku atau bentuk sastra
bahasa Latin, bersumber dari cara bertutur golongan berpendidikan, dan sekarang
ini disebut sebagai
Bahasa Latin Klasik.
Bahasa Latin kasar, justru menjadi bahasa percakapan sehari-hari yang lebih
merakyat dan dipertuturkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi.
[6]
Berkat penaklukan-penaklukan yang dilakukan bangsa Romawi, bahasa Latin
tersebar ke kawasan
Laut Tengah dan Eropa Utara,
dan logat-logat yang dipertuturkan di kawasan-kawasan ini berbaur sampai taraf
tertentu dengan bahasa-bahasa asli setempat sehingga selanjutnya berkembang
menjadi
bahasa-bahasa Roman moderen.
[7]
Bahasa Latin klasik sedikit demi sedikit berubah seiring
kemunduran
Kekaisaran Romawi, karena pendidikan dan kesejahteraan menjadi
semakin langka.
Bahasa
Latin Abad Pertengahan, yang dipengaruhi berbagai
bahasa suku-suku Jerman dan
bahasa-bahasa proto-Roman sampai dimurnikan kembali oleh para sarjana
Abad
Pencerahan, digunakan sebagai bahasa komunikasi, bahasa pendidikan,
dan bahasa ilmiah internasional sampai abad ke-18, yakni saat bahasa Latin
mulai digantikan dengan bahasa-bahasa asli setempat.
Bahasa Latin adalah bahasa yang sangat
inflektif,
memiliki tiga macam
gender kata,
lima sampai tujuh macam
kasus kata benda, empat macam
konjugasi
kata kerja, enam macam
bentuk waktu, tiga macam
kata
ganti orang, tiga macam
modus, dua macam
bentuk
medial, dua macam
aspek, dan
dua macam
kata
bilangan.